Sunday, December 17, 2006

'' SEBENING KASIH SELEMBUT SUTRA ''


Cerpen : Chusnul .Ch


'' Sudahlah Joko...jangan terlalu larut seperti itu,bukalah lembaran baru,jalan mu masih panjang anak ku...'' Bu Heni mengelus rambut Joko,di saat Joko bersimpuh di hadapannya.

'' Maafkan aku bu...aku telah banyak menyusahkan ibu,menyakiti ibu...aku anak yang kurang berbakti pada orang tua,ibu.....maafkan anak mu ini...'' Joko menangis sambil terus bersimpuh di depan ibunya.

Dengan kelembutan seorang ibu,di belainya rambut Joko dengan kasih sayang. Bu Heni menangis mendapatkan anaknya pulang dengan badan yang kurus tak terawat,rambut panjang. Selama 3 bulan Joko meninggalkan rumah tanpa pamit. Selama itu pula bu Heni cuma bisa berdoa demi keselamatan anak semata wayangnya.

'' Anak ku...sekarang kamu mandi dulu kemudian potong rambut yang rapi ya nak....'' kata bu Heni sambil menatap wajah anaknya dengan kasih sayang.

'' Baik bu....sekali lagi maaf kan aku ya bu...'' di ciumya tangan bu Heni

'' Iya..iya...sudah mandi sana,aku ngak ingin anak ku yang ganteng jadi kaya gitu...'' kata bu Heni ,kemudian bu Heni berdiri menuju kamar mengambilkan handuk dan di berikan pada Joko.

'' cepat mandi sana...ibu nggak tahan bau acemmu...'' kata bu Heni tersenyum. Begitulah bu Heni,selalu menganggap Joko seperti anak kecil.Terkadang cara komunikasinya nggak seperti kebanyakan orang tua yang selalu memerintah sesukanya.

'' Ach ibu...''kata Joko tersenyum malu,di ambilnya handuk pemberian ibunya kemudian menuju kamar mandi.Dalam hati Joko merasa malu dengan dirinya sendiri.Dia merasa belum pernah memberi sesuatu yang membuat hati ibunya senang. Dengan pulang nya kali ini dia berjanji pada dirinya sendiri.tak akan mengulangi lagi perbuatan yang membuat sakit hati ibunya.


Di saat Joko mau makan terdengar tlpn berdering. Joko melangkah ke ruang tamu lalu mengangkat gagang tlpn'' Assalamu'alaikum....'' Terdengar suara laki-laki di sebrang sana.

'' Wa'alaikum salam...'' jawab Joko

'' Bu Heni ada...'' tanya laki-laki itu

'' Ibu lagi pergi,ini siapa ya...?'' kata Joko balik tanya

'' Saya pak Hendro,kalau boleh tahu ini siapa ya...?''

'' Saya anaknya pak...? ''

'' O...nak Joko...kapan pulang ..? wah ibumu bahagia sekali bila kamu pulang.Kamu tahu nggak nak....semenjak kamu pergi,ibumu selalu menangis setiap hari ibumu tlpn aku minta tolong untuk mencarimu,kamu kemana aja....'' kata pak Hendro panjang lebar.

'' heemmhhmm...'' Joko gakbisa berkata-kata.

'' Maafkan aku ya nak...kalau aku terlalu ikut campur masalah kalian,aku cuma kasihan melihat ibumu. Aku cuma berharap jangan di ulangi lagi ya nak....aku benar-benar kasihan ma ibumu.Setidaknya aku juga ikut bertanggung jawab atas semua ini.Ketahuilah nak Joko...sebelum ayahmu almarhum,aku dapat pesan dari beliau untuk menjaga keluarga ibumu...'' Pak Hendro beri penjelasan pada Joko.

''Makasih pak....semua ini adalah salahku,aku dah berjanji pada diriku pak,aku akan membahagiakan ibu,aku juga tahu kalau kasih ibuku sangatlah bening,sebening air surga...'' kata Joko sambil menitikkan airmata

''Alhamdulillah....ternyata kamu sekarang dah sadar..ya sudah,ntar kalau ibumu pulang,bilangin kalau ada pesan dari bu Hendro bahwa arisan besok di tunda besok lusa ya nak...''kata pak Hendro

''ya pak terima kasih atas perhatiannnya'' kata Joko kemudian tlpn di tutup.Joko termenung setelah menutup tlpn,di pandanginya foto yang terpajang di sebelah kanan tlpn.Di sana nampak foto wanita setengah baya dengan kerudung coklat.Wajah keibuan dan kelembutan yang tersirat di sana.Wanita yang melahirkannya,wanita yang membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus.'' Ibu ....maafkan aku,aku berjanji akan membahagiakanmu...'' gumannya dalam hati.Di bersihkan nya debu yang melekat di figora itu ,kemudian diletakkannya kembali foto itu di tempat semula.


( Terima kasih pada '' Idur '' yang ikut membatu penulisan cerpen ini )

0 comments: